Artikel kali ini adalah artikel serius dan agak panjang, jadi sabar-sabar membacanya ya.
NUMERASI
Catatan penting:
Kegiatan-kegiatan pengembangan numerasi ini seringkali difokuskan pada kemampuan berhitung siswa, dan banyak dilakukan melalui latihan-latihan pengerjaan soal (drilling); namun perlu diingat bahwa kemampuan numerasi menekankan pada kemampuan untuk menggunakan pengetahuan matematika yang dimilikinya untuk kegiatan-kegiatan yang kontekstual dengan kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini membuat prioritas utama pengembangan numerasi siswa adalah mengubah ‘mindset’ pihak-pihak yang berkentingan tentang hal ini.
Level 1. Memahami:
Tingkatan ini melibatkan ingatan akan dasar, fakta, konsep, dan prosedur. Siswa pada level ini diharapkan untuk mengenali dan memahami informasi dan operasi matematika dasar. Untuk meningkatkan kemampuan ini, sangat disarankan untuk menggunakan bentuk-bentuk lembar kerja yang menarik bagi siswa sehingga mereka tidak terintimidasi dengan berbagai simbol matematika yang banyak ditemukan di buku-buku matematika.
Berikut beberapa rekomendasi strategi pengembangan kemampuan di level ini:
1. Penggunaan alat bantu visual
Mengintegrasikan sumber sumber visual (grafik, diagram, dan berbagai bentuk represntasi visual lainnya) ke dalam teks tertulis untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan untuk mengenali konsep konsep dasar
2. Perbanyak latihan dan pengulangan dengan cara yang menyenangkan
Latihan dan pengulangan secara teratur dan terstruktur didukung atmosfer yang menyenangkan sangat membantu memperdalam memori. Gunakan lembar-lembar kerja yang menarik bagi siswa.
3. Gunakan alat-alat bantu maupun aplikasi yang interaktif
Gunakan aplikasi dan alat-alat bantu untuk mengembangkan kemampuan matematika dasar
Level 2. Menerapkan
Pada tingkat ini, siswa menggunakan pengetahuan mereka untuk menyelesaikan masalah rutin. Ini melibatkan penerapan konsep dan prosedur yang telah dipelajari ke situasi yang sudah dikenal.. Untuk meningkatkan kemampuan ini, sangat disarankan untuk menggunakan bentuk-bentuk studi kasus yang menarik dan relevan bagi siswa sehingga mereka merasa terhubung dengan berbagai konteks masalah yang bisa mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari, baik di level keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Berikut beberapa rekomendasi strategi pengembangan kemampuan di level ini:
1. Gunakan konteks permasalahan sehari-hari dalam numerasi
Berikan kegiatan belajar yang menghubungkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari dengan konteks kehidupan sehari-hari seperti membuat anggaran dan laporan keuangan maupun memasak.
2. Berikan kegiatan pemecahan masalah
Libatkan siswa dalam kegiatan kegiatan pemecahan masalsah yang membutuhkan penerapan kemampuan dan konsep-konsep yang mereka punyai. Permasalahan bisa dituangkan dalam bentuk studi kasus maupun teka-teki yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
3. Pembelajaran kolaboratif/berkelompok
Berikan kegiatan-kegiatan belajar dalam kelompok-kelompok siswa agar mereka bisa bekerja sama untuk memecahkan permasalahan.
Level 3. Menalar
Pada tingkatan ini siswa menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan solusi untuk masalah yang kompleks dan tidak dikenal. Ini memerlukan keterampilan berpikir tingkat tinggi, seperti membuat generalisasi, menarik kesimpulan, dan membenarkan solusi. Unutk mengembangkan kemampuan pada level ini, disarankan untuk menggunakan berbagai skenario maupun pertanyaan yang membutuhkan pemikiran tingkat tinggi.
Berikut beberapa rekomendasi strategi pengembangan kemampuan di level ini:
1. Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan HOTS
Berikan tantangan yang membutuhkan kemampuan analisis, evaluasi dan kreasi kepada siswa, misalnya mendesain survey dan menginterpretasi data.
2. Gunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka
Berikan pertanyaan-pertanyaan yang mengundang berbagai alternatif jawaban untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan logika siswa.
3. Pembelajaran berbasis project
Gunakan project yang membutuhkan kemampuan siswa untuk menerapkan kemampuan mereka di situasi maupun permasalahan baru atau belum terbiasa. Hal ini akan mendorong mereka untuk memperdalam pemahaman sekaligus berinovasi.
LITERASI
Catatan penting:
Pengembangan kemampuan literasi membaca ini sangat sering dilakukan melalui kegiatan-kegiatan pengembangan minat baca, membaca yang menyenangkan dan sebagainya; namun perlu diingat bahwa literasi membaca ini adalah pengembangan kemampuan memahami, menggunakan, merefleksi dan berinteraksi dengan teks tulis. Jadi salah satu prioritas upaya pengembagnan kemampuan ini adalah memastikan semua pihak yang berkepentingan untuk menyadari bahwa muaranya bukan pada minat membaca, ataupun memahami bacaan.
Level 1. Mengakses dan Mengambil Informasi
Kemampuan ini melibatkan menemukan dan mengidentifikasi informasi dalam teks. Siswa perlu mengenali dan mengingat fakta, definisi, dan informasi yang sederhana.
Berikut beberapa rekomendasi strategi pengembangan kemampuan di level ini:
1. Menemukan dan Mencatat:
Dorong siswa untuk menyoroti informasi penting dan mencatat saat membaca untuk membantu mereka mengidentifikasi dan mengingat detail penting dengan menggunakan teks-teks tulis yang secara kontekstual ditemukan di sekitar kehidupan siswa, seperti brosur, leaflet, flyer, maupun tulisan pendek.
2. Pengenalan peta pikiran
Gunakan alat seperti diagram Venn, grafik, dan peta pikiran untuk membantu siswa menyusun dan memvisualisasikan informasi yang siswa temukan dalam teks tulis.
Catatan: Untuk penguatan kemampuan level ini, disarankan untuk melakukan kegiatan secara regular namun tetap variatif.
Level 2. Mengintegrasikan dan Menafsirkan Informasi
Pada tingkat ini, siswa menafsirkan dan mengintegrasikan informasi dari berbagai bagian teks. Mereka perlu memahami hubungan, membuat inferensi, dan menghubungkan ide-ide dalam teks.
Berikut beberapa rekomendasi strategi pengembangan kemampuan di level ini:
1. Ringkasan
Ajarkan siswa untuk merangkum paragraf atau bagian teks dengan kata-kata mereka sendiri untuk memastikan mereka memahami ide utama.
2. Bertanya
Dorong siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang teks dan mencari jawaban di dalamnya, hal ini bisa mendorong mereka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
3. Menghubungkan Teks
Bantu siswa membuat koneksi antara teks dan pengalaman mereka sendiri, dengan teks lain yang sudah pernah mereka baca atau dengan peristiwa yang mereka ketahui.
Level 3. Merefleksikan dan Mengevaluasi
Tingkat tertinggi ini melibatkan mengevaluasi dan merefleksikan konten. Siswa menganalisis teks secara kritis, menilai kualitas dan kredibilitas informasi, dan membuat penilaian berdasarkan bukti.
Berikut beberapa rekomendasi strategi pengembangan kemampuan di level ini:
1. Latihan Berpikir Kritis:
Libatkan siswa dalam kegiatan yang mengharuskan mereka menganalisis, mengevaluasi, dan mengkritik teks, seperti kegaitan debat atau penulisan esai.
2. Diskusi dan Refleksi
Fasilitasi diskusi kelompok di mana siswa dapat berbagi interpretasi dan refleksi mereka tentang teks. Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan melakukan diskusi buku, komik, cerita, ataupun sebuah presentasi.
3. Argumen Berbasis Bukti
Ajarkan siswa untuk mengemukakan pendapat atau kesimpulan baik lisan maupun tertulis dan mendukung pendapat dan kesimpulan mereka dengan bukti dari teks. Contoh praktis untuk kemampuan ini adalah melakukan penilaian apakah sebuah berita di media massa maupun social adalah hoax atau nyata. Hal ini terbukti dapat mengembangkan keterampilan analitis siswa
Demikianlah rekomendasi kami, semoga membantu dan memberi pencerahan.
Comments