top of page
  • Writer's pictureJJ

Screen time atau waktu layar pada anak

Updated: Sep 25, 2021

Selama pandemi, keluhan yang sering saya terima adalah:

"anak gue jadi yutub terus nih!"

"bocil nge-game terus, bete deh!"

"dari pagi sampe sore anakku di depan layar terus!"

dan banyak lagi yang sejenis.


Pada intinya, penggunaan gadget/gawai oleh anak meningkat selama pandemi. Terkadang itu mengkhawatirkan. Seperti kita tahu, anak butuh aktivitas fisik lebih banyak dan anak butuh hal lain, selain gadget.


Namun, apakah kita memang harus khawatir terhadap penggunaan gadget pada anak? Iya, jika gadget tersebut digunakan secara berlebihan. Soalnya itu bisa mengganggu penglihatan anak, perkembangan anak (secara emosional, sosial dan bahasa), edukasi anak, bahkan bisa menyebabkan gangguan tidur pada anak.


Memangnya, penggunaan gadget yang seperti apa yang dianggap berlebihan?

Menurut rekomendasi dari IDAI - Ikatan Dokter Anak Indonesia (yang juga berdasarkan rekomendasi WHO), batasan screen time pada anak adalah: (silahkan klik dan baca booklet berikut)


Tapi, saat ini, internet dan gadget/gawai sudah jadi kebutuhan. Apalagi selama pandemi. Kita pun juga tak selamanya bisa melarang anak memakai gadget. UNICEF menawarkan 10 tips untuk menghadapi screen time/ waktu layar pada anak yang meningkat:

  1. Fokus pada isi yang dilihat, bukan durasinya. Fokuskan pada penggunaan gadget untuk meningkatkan kreativitas anak dan membangun jejaring.

  2. Jadwalkan waktu bermain dengan anak. Bagaimanapun juga, anak butuh perhatian orang tuanya.

  3. Paling tidak 1 kali waktu makan bebas gadget. Artinya, saat sedang makan, jangan ada gadget di sekitar tempat kita makan. Paling tidak 1 kali sehari.

  4. Tidak ada waktu layar sebelum tidur. Paling tidak 2 jam sebelum tidur, anak sudah tidak pegang gadget.

  5. Puasa medsos sementara waktu. Terutama untuk anak yang lebih besar, jangan main medsos saat sedang belajar.

  6. Mendorong anak menelepon temannya daripada menggunakan medsos atau main game. Terkadang kan, anak stress juga kalo nggak bisa ketemu teman. Pelampiasannya seringkali pada game atau medsos. Jadi .... kenapa nggak langsung telponan aja.

  7. Kejar hobi dan membangun keterampilan. Banyak hal menarik di dunia online, arahkan anak pada hal-hal yang positif terkait hobinya atau mempelajari keterampilan baru.

  8. Jauhkan gadget dari jangkauan anak. Terutama untuk anak yang lebih kecil, Mungkin gadget bisa ditaruh di tempat yang tinggi atau disimpan. Lalu letakkan mainan lainnya (selain gadget) di tempat yang mudah diakses anak.

  9. Ada baiknya koq jika terkadang bosan. Ketika anak-anak dituntut untuk mencari solusi sendiri atas kebosanan, hal itu menjadi kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan imajinasinya. Anak-anak tidak membutuhkan hiburan terus-menerus; pada kenyataannya, hal itu dapat merugikan perkembangan mereka.

  10. Menjadi teladan bagi anak Anda. Orang tua harus menetapkan aturan mengenai penggunaan gadget yang berlebihan bagi semua orang di rumah, bukan hanya untuk anak-anak.

Nah, semoga tips di atas bisa membuat para orang nggak lagi terlalu khawatir dengan penggunaan gadget pada anak. Technology, apapun itu, jika digunakan dengan benar, maka hasilnya akan baik-baik saja.







Sumber:

25 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page