top of page
Writer's pictureJJ

Story Mode dalam Pembelajaran

Sebelumnya saya pernah menulis artikel tentang Gamification dan Game Based Learning (GBL). Nah, salah satu faktor yang menarik dalam Gamification dan GBL adalah "storytelling" atau kalau bahasa game " story mode".


Apa itu Story Mode? 🤔


Story mode adalah sebuah metode pembelajaran yang menggunakan cerita sebagai media untuk menyampaikan materi pelajaran.

Cerita bisa berupa dongeng, legenda, fabel, biografi, atau bahkan science fiction. Intinya, cerita apapun bisa. Cerita bisa disajikan dalam bentuk teks, gambar, video, audio atau mendongeng biasa seperti orang tua dulu. Cerita bisa disajikan dengan bentuk dan cara apapun yang sekiranya dirasa cocok.


Namun, story mode di sini bukan hanya sekadar bercerita atau mendengarkan cerita. Story mode melibatkan siswa secara aktif dalam proses cerita tersebut dan pembelajarannya. Siswa bisa berperan sebagai tokoh dalam cerita, membuat pertanyaan atau komentar tentang cerita, atau membuat cerita sendiri berdasarkan materi pelajaran.


Story mode menjadikan cerita sebagai jembatan penghubung antara topik pembelajaran dan konteks kehidupan sehari-hari, juga jembatan penghubung antar topik.


Apa bedanya dengan Kurikulum 2013 dengan pembelajaran tematiknya?


Pada dasarnya ini sama dengan ide pembelajaran tematik di kurikulum 2013. Hanya saja dalam lingkup yang lebih kecil dan tentu lebih asyik. Karena "story mode" punya misi yang harus diselesaikan, punya tujuan. Punya akhir cerita.


Contohnya begini, kurikulum 2013 punya karakter Dayu, Edo, Beni, Udin, dkk. Ada cerita pertemanan mereka yang menyatukan semuanya. Tapi apa pentingnya, toh pertemanan mereka akan baik-baik saja walau mungkin Nenek Udin sakit dan meninggal. Toh ketika naik kelas, mereka akan tetap berteman. Toh mereka tidak pernah bermusuhan, tidak pernah benar-benar berbeda pendapat sampai bertengkar. Mereka pun rasanya punya kepandaian yang sama, tidak ada yg menonjol. Akhir cerita mereka belum tentu dapat diketahui bahkan ketika siswa sudah lulus kelas 6. Ceritanya gantung!


Bandingkan dengan cerita seorang detektif yang diberi tugas masuk ke rumah hantu membebaskan arwah dari rasa penasaran dengan cara menyelesaikan serangkaian pertanyaan tentang pecahan. Misinya selesai, ketika arwah berhasil dibebaskan. Dalam misi ini, siswa adalah sang detektif itu sendiri. (Rumah Pecahan)


Atau bandingkan dengan kisah tentang Haden, Talik, Alster. Tiga anak karakter yang masing-masing punya peran berbeda sebagai Guardian, Mage, dan Healer. Misi mereka adalah mengembalikan harmoni di Vay Island. Di sini, para siswa dapat berperan menjadi salah satu anggota dari karakter-karakter tersebut. Menjadi Guardian, Mage, dan Healer dengan segala keunikannya. Kisah ini akan berakhir ketika Vay Island kembali harmonis. (Classcraft)


Kedua kisah terakhir terasa lebih menarik dan lebih bisa dinikmati, karena siswa terlibat aktif di dalamnya. Kalau bahasa susahnya, "It attracts the students to learn, participate actively, and engage more in the learning process."


Bagaimana Cara Menerapkan Story Mode?


Untuk menerapkan story mode dalam pembelajaran, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan:


1. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari setiap materi pelajaran.

2. Pilih cerita yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Pastikan cerita memiliki alur yang jelas dan menarik perhatian siswa.

3. Siapkan media untuk menyajikan cerita tersebut. Media bisa berupa buku, majalah, koran, komik, poster, slide presentasi, video, podcast, atau website.

4. Buat skenario untuk melibatkan siswa dalam cerita tersebut. Skenario bisa berupa pertanyaan-pertanyaan sebelum dan sesudah mendengarkan cerita, diskusi kelompok tentang isi cerita, role play sebagai tokoh dalam cerita, kuis atau game tentang materi pelajaran, atau tugas kreatif untuk membuat cerita sendiri.

5. Lakukan evaluasi untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran dari story mode tersebut.


Apa Manfaatnya bagi Pembelajaran Kita?


Story mode memiliki banyak manfaat bagi pembelajaran kita, antara lain:

  • Story mode dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa . Siswa akan merasa lebih tertantang dan terlibat dalam proses pembelajaran karena mereka merasa menjadi bagian dari cerita.

  • Story mode dapat meningkatkan pemahaman dan ingatan siswa terhadap materi pelajaran . Siswa akan lebih mudah menghubungkan konsep-konsep abstrak dengan situasi nyata yang ada dalam cerita.

  • Story mode dapat meningkatkan keterampilan berbahasa dan berkomunikasi siswa . Siswa akan lebih banyak mendengar, membaca, menulis, dan berbicara menggunakan bahasa target (misalnya Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, ...) saat mereka terlibat dalam story mode.

  • Story mode dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi siswa . Siswa akan lebih banyak bereksplorasi dan berekspresi dengan ide-ide baru saat mereka membuat atau menyajikan cerita sendiri.

  • Story mode dapat menjaga atau memperpanjang ketertarikan siswa dengan apa yang mereka pelajari.

Nah, itu dia beberapa manfaat story mode bagi pembelajaran kita.

14 views0 comments

תגובות


bottom of page