Pada pertengahan 2018, WHO (organisasi kesehatan dunia) secara resmi menetapkan kecanduan game sebagai penyakit gangguan mental. Karena kecanduan game memenuhi 3 faktor berikut:
seseorang tidak bisa mengendalikan kebiasaan bermain game,
seseorang mulai memprioritaskan game di atas kegiatan lain,
seseorang terus bermain game meskipun ada konsekuensi negatif yang jelas terlihat.
Ketiga hal di atas harus berlangsung selama 1 tahun, sebelum diagnosis bahwa orang tersebut kecanduan game dapat dibuat.
Menurut beberapa penelitian prevalensi kecanduan game (atau internet) berkisar antara: 11,8% untuk wilayah Eropa, 20,3% untuk wilayah Asia, dan 26,3% untuk wilayah Amerika.
Prevalensi laki-laki untuk menjadi pecandu game pun lebih tinggi daripada perempuan.
Dilihat dari angka prevalensi di atas, memang jumlahnya hanya berkisar 20%, namun jika dihitung baik-baik, dan dikalikan dengan jumlah penduduk, 20% itu buanyak buanget. Kemudian, dari kisaran 20% itu dapat dipastikan lebih banyak yang berusia muda (di bawah 35 tahun).
Jadi, bagaimana ciri-ciri atau gejala mereka yang disinyalir kecanduan game? Jika dalam waktu pengamatan 1 tahun mereka*:
Memiliki keinginan bermain game setiap waktu
Merasa murung, stres, atau marah ketika tidak bisa bermain game
Memerlukan lebih banyak waktu untuk bermain agar merasa lebih baik
Menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain game tanpa menjalani aktivitas lain, seperti makan, mandi, belajar, atau bekerja
Mengalami masalah di rumah, sekolah, atau kantor terkait kebiasaan bermain game
Memiliki kebiasaan berbohong kepada orang lain karena dorongan untuk selalu bermain game
Menghamburkan uang untuk membeli game
Lalu apa dampaknya bagi mereka yang kecanduan game? Dampaknya yang sudah pasti dan langsung terlihat adalah**:
Gangguan kesehatan. Gangguan pada mata adalah salah satu yang paling mudah didiagnosis.
Penurunan prestasi akademik dan menarik diri dari kehidupan sosial. Dampa ini sangat mudah terlihat, terutama pada anak-anak.
Berperilaku agresif dan gangguan mental. Ini yang paling bahaya.
Waduh... bagaimana dong cara mengatasinya? Cara mengatasinya susah-susah gampang, gampang-gampang susah. Karena game memang didesain untuk bersifat addictive. Namun paling tidak, usaha-usaha berikut dapat dilakukan*:
Membatasi waktu bermain game. Ini adalah langkah awal dari upaya meminimalisir kecanduan game. Berat, terutama untuk anak-anak, tapi harus dilakukan.
Mencari hobi baru. Ini sebetulnya adalah upaya pengalih perhatian agar tidak melulu fokus pada game.
Meletakkan perangkat game di luar kamar tidur. Sulit ya? 😅 Apalagi kalau main game di smartphone dan smartphone selalu ada di samping kita dengan beragam alasan ... buat alarm, takut ada WA penting, dll. Tapi ini penting, paling tidak, letakkanlah jauh dari jangkauan. Karena tidur nyenyak adalah sebuah kemewahan yang harus dinikmati dengan segenap jiwa raga. Crazy Rich aja belum tentu bisa tidur nyenyak 😁
Menjalani psikoterapi. Ini adalah langkah terakhir yang harus ditempuh ketika, semua upaya di atas gagal dan dampak yang ditimbulkan sudah sangat mengganggu.
Nah, begitulah sekilas tentang kecanduan game. Semoga bisa bermanfaat.
Sumber:
Comments