top of page
Writer's pictureJJ

Keterbacaan Bacaan dan Literasi (Formula Fry)

Kita semua tahu bahwa, di dunia yang dihujani informasi saat ini, literasi adalah hal yang krusial. Literasi sendiri dimaknai sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengevaluasi informasi yang disajikan dalam bentuk tulisan. Jadi, literasi tidak semata bisa membaca.


Dari hasil Rapor Pendidikan 2022, hasil literasi jenjang SD dan SMP sederajat adalah "Di Bawah Kompetensi Minimum". Sementara untuk SMA baru "Mencapai Kompetensi Minimum." Artinya, banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam membaca dan memahami teks-teks akademik maupun non-akademik. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya keterbacaan bacaan yang mereka hadapi.


Apa itu keterbacaan bacaan?

Keterbacaan bacaan adalah tingkat kemudahan atau kesulitan sebuah teks untuk dibaca dan dipahami oleh pembaca. Keterbacaan bacaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti panjang kalimat, jumlah kata yang tidak dikenal, kompleksitas struktur kalimat, dan kohesi antara kalimat.


Jadi, bacaan anak SD kelas 1 sebaiknya adalah bacaan dengan level keterbacaan untuk kelas 1, bukan kelas 4. Semakin sesuai bacaan dengan level keterbacaannya, semakin mudah bacaan itu dipahami oleh si pembaca.


Bagaimana cara meningkatkan keterbacaan bacaan?

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh guru, orang tua, maupun siswa sendiri untuk meningkatkan keterbacaan bacaan. Antara lain:

  1. Memilih bahan bacaan yang sesuai dengan minat, tingkat kemampuan, dan tujuan pembelajaran siswa.

  2. Menggunakan alat ukur keterbacaan bacaan untuk mengetahui tingkat kesulitan sebuah teks. Yang paling mudah untuk digunakan, menurut kami adalah Formula Fry.

  3. Menyederhanakan teks yang terlalu sulit untuk dibaca dan dipahami oleh siswa.

  4. Memberikan dukungan dan bimbingan kepada siswa dalam membaca teks. Dukungan dan bimbingan ini bisa berupa pertanyaan-pertanyaan atau strategi membaca, seperti membaca cepat (skimming), membaca intensif (scanning), menebak makna kata dari konteks (inferring), menyimpulkan ide pokok (summarizing), dan lain-lain.


Nah, kali ini saya akan lebih fokus pada cara mengukur keterbacaan dengan menggunakan Formula Fry. Bagi yang lupa atau mungkin belum tahu cara mengukur keterbacaan dengan menggunakan Formula Fry, langkah2nya adalah sbb:

  1. Pilih penggalan yang representatif dari wacana yang hendak diukur tingkat keterbacaannya dengan mengambil 100 buah kata.

  2. Hitung jumlah kalimat dari seratus buah perkataan hingga persepuluhan terdekat.

  3. Hitung jumlah suku kata dari wacana sampel hingga kata ke-100.

  4. Untuk wacana bahasa Indonesia, penggunaan grafik Fry masih harus ditambah satu langkah, yakni mengalikan hasil penghitungan suku kata dengan 0,6. Karena kata para pakar 10 kata Bahasa Indonesia kurang lebih 6 kata Bahasa Inggris.

  5. Plotkan angka-angka itu ke dalam grafik Fry. Kolom tegak lurus menunjukkan jumlah suku kata perseratus kata dan baris mendatar menunjukkan jumlah kalimat perseratus kata, berikut grafik Fry.


Jika ingin membaca secara detail langkah-langkah mengukur keterbacaan dengan Formula Fry, silahkan download dan baca di link berikut:

Tak perlu baca semua, cukup halaman 4 dan 5 saja. Tapi kalau mau baca semua pun hanya 9 halaman.


Mengukur dengan Formula Fry secara manual, apalagi buat mata-mata tua yang mulai sedikit rabun tentu saja akan sangat kesulitan. Di sinilah yang teknologi berperan penting.


Sekarang ada aplikasi online mengukur keterbacaan dengan Formula Fry. Silahkan klik link berikut: Free fry graph test

Nanti tampilannya akan seperti ini:

Setelah itu hasilnya akan langsung diperoleh (Klik pada SHOW FRY GRAPH), namun belum bisa digunakan untuk kita, karena jumlah suku kata untuk bacaan berbahasa Indonesia harus dikali dulu dengan 0.6

Berdasarkan contoh pada gambar, garis X menjadi terletak di 128.4 (214 x 0,6) dan garis Y tetap di 6. Sehingga tingkat keterbacaan (irisan garis X dan Y) artikel diperkirakan untuk kelas 6 atau 7.


Jika tidak ingin menggunakan aplikasi online tersebut, ya tidak apa-apa juga. Silahkan dihitung manual. Namun jika merasa agak ribet hitung manual, terutama di bagian hitung suku kata, mungkin aplikasi ini dapat membantu: Penghitung kata - Hitung kata dan Karakter Online (duplichecker.com). Klik pada link tersebut, masukkan saja textnya dan klik hitung kata.


Oke deh, begitu dulu ya. Semoga bermanfaat!

839 views0 comments

Comments


bottom of page