top of page
Writer's pictureJJ

Literasi Digital, apa dan bagaimana.

Ingat Pilpres 2019, tahun lalu? Gara-gara Pilpres dan kehebohan yang ditimbulkannya, banyak orang merasa betapa pentingnya Literasi Digital. Beberapa lembaga bahkan mengusulkan agar Literasi Digital dimasukkan dalam kurikulum. Tapi, apa sebenarnya Literasi Digital itu?


Menurut Paul Gilster dalam bukunya yang berjudul Digital Literacy (1997), literasi digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer. Sementara menurut Bawden (2011) literasi digital lebih banyak dikaitkan dengan keterampilan teknis mengakses, merangkai, memahami, dan menyebarluaskan informasi (sumber: kemdikbud)


Nah, itu definisi menurut para ahli, tapi bagaimana melakukannya dalam keseharian kita? Darimana kita tahu tingkat Literasi Digital kita?


Ada 5 poin yang harus kita jadikan panduan bagi diri kita:

  1. Cerdas. Berita, apapun itu, menyebar sangat cepat di internet. Salah-salah kita bisa kena salah satu pasal dalam UU ITE. Ujung-ujungnya bisa dipidana. Makanya, hati-hati. Pilih dan pilah informasi dengan baik, termasuk kepada siapa informasi tersebut dibagikan dan digunakan.

  2. Cermat. Ingat pepatah "jangan menilai buku dari sampulnya." Pepatah itu berlaku di dunia internet juga. Situasi dalam dunia maya (online) tidak selalu sama dengan situasi dalam kehidupan nyata. Jadi...jangan mudah tertipu.

  3. Tangguh. Seperti juga di dunia nyata, privasi...rahasia kita itu penting. Tahu kan resikonya, kalau sampai privasi kita bocor dan rahasia kita terungkap di mana-mana. Harga yang dipertaruhkan mahal banget. So, kita harus kuat menjaga rahasia dan privasi kita.

  4. Bijak. Kita pasti tahu bahwa dalam semua hal, selalu ada positif dan negatif. Begitu juga internet. Internet bisa jadi sarana kebaikan, bisa juga jadi sarana kejahatan. Jadi, ingat dan selalu gunakan apa yang dipesankan orang tua kita "jangan cubit kalau tak mau dicubit". Konsep itu berlaku juga di internet. Jadilah teladan kebaikan.

  5. Berani. Nah...kita pasti sepakat, banyak hal menarik di internet. Banyak hal baru. Seringkali itu membuat kita bingung. Jadi...tanya sama mereka yang lebih tahu. Tanya pada mereka yang kompeten. Karena, malu bertanya sesat di jalan.

Berdasarkan poin-poin di atas, marilah kita melakukan refleksi. Apakah taraf literasi digital kita sudah cukup? Kalau belum, yuk ditingkatkan! Apalagi semenjak pandemi Covid-19, ketergantungan terhadap teknologi digital semakin besar. Bekerja, belajar, mengajar.....semuanya deh....pakai teknologi digital.


Literasi digital itu PENTING!

20 views0 comments

Comments


bottom of page